Pariwisata pedesaan mengambil peran yang sangat penting
dalam perkembangan lokal, meremajakan dan mengorganisir ekonomi masyarakat
lokal, dan yang terakhir sebagai peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Arus wisatawan sendiri dapat di jadikan generator dalam beberapa hal seperti
adanya pemasukan dan berjalannya peternakan, kerajinan tangan atau craft, dan sektor jasa. Meskipun terkadang pariwisata pedesaan ini
sendiri sering dikarakteristikan secara berbeda dari masing-masing pemilik atau
pengelola, entah dari hal luas area, spesialisasi, sumber daya alam yang khas,
dan lain sebagainya yang membedakan satu lokasi pariwisata pedesaan dengan yang
lainnya.
Namun, pariwisata dapat menjadi elemen yang lemah
dalam perkembangan pedesaan dikarenakan beberapa hal berikut:
1.
Inward Investment (Investasi
kearah dalam)
2.
Memerlukan banyak skill untuk sukses
3.
Tidak cukupnya kemampuan dalam mengelola area
Pedesaan dikarenakan minimnya
pelatihan dan asal kemampuan yang berputar hanya di dalam desa itu sendiri
4.
Melibatkan banyak pengusaha Mikro
5.
Pendeknya jangka waktu dukungan dari pusat yang berakibat pada pendeknya angka kesuksesan dari
usaha Pariwisata pedesaan itu sendiri.
Perubahan Penekanan Analisis (Changing Analytical Emphasis)
Beberapa tahun belakangan ini (10-15
tahun) telah terjadi perubahan sosial yang drastis antara area rural dan area urban. Jika pada tahun-tahun sebelumnya terjadi migrasi
besar-besaran orang desa ke kota, maka saat ini yang terjadi adalah
kebalikannya. Sebagian besar orang kota ke desa untuk mendapatkan experiance atau pengalaman yang berbeda.
Beberapa
teori baru telah diubah dan ditambahkan seiring dengan berubahnya demografis
sebuah kota ataupun desa. Di beberapa kota di eropa sana, orang-orang berpindah
dari kota ke desa untuk merubah status sosialnya. Jika di kota dia dianggap ‘rendah’
status sosialnya, dia akan berharap dapat meninggikan status sosialnya saat
berpindah ke pedesaan yang secara mayoritas tentu lebih rendah status sosialnya
di banding di kota. Kota memiliki status sosial yang dominan dari middle class hingga high class. Maka di desa sebagian besar orang memiliki down middle class hingga high-middle class.
Comments
Post a Comment