It’s something to think about i
guess.
Apa sih yang mau kamu capai sebelum lulus?
Well, i actually have a lot going
on in my head about that question. Karena mendekati waktu kelulusan, tiba-tiba
saja merasa banyak target yang belum tercapai, menyadari banyaknya waktu yang
masih belum maksimal di manfaatkan. And here i am, trying to think through this
one.
Agustus 2019 adalah kemungkinan
waktu kelulusanku. Walau tetep berharap Mei 2019 udah bisa lulus, yeah i know i dream of impossible thing, but
why not. Saya akan tetep mengusahakan lulus cepet di Mei, kalau tuhan belum
kasih, ya di Agustus juga nggak masalah sih. Saat menulis ini, Agustus 2018, which setahun sebelum kelulusan,
Alhamdulillah saya sudah memiliki berbagai macam planning untuk kedepannya. Walau kadang saya merasa takut dengan planning-planning yang saya buat
sendiri, but i am okay with a lot of planning going on. Because i know that
success is a set up with a lot of planning and sleepless night inside, success
is not an accident that suddenly happen. So yea, saya anaknya main aman dengan
planning.
Oke, balik lagi ke pertanyaan
pertama. Apa sih yang mau dicapai sebelum lulus?
Jujur, jawaban simpelnya adalah Bermanfaat untuk orang lain dan orang
banyak. Iya, serius se-simpel itu. Nggak minta banyak, cukup itu. Karena
buat saya, bermanfaat saja sudah memberikan kebahagiaan untuk saya. Well, saya
rasa itu justru malah sudah tercapai dengan berjalannya waktu dan terus
berusaha untk Give out the best of me ke
orang-orang.
Tapi, pencapaian lainnya pun
turut untuk minta diakui.
Sebelum lulus, saya ingin sekali
jalan ke Banyuwangi dan Labuan Bajo. Karena, -ya tuhan tolong lah- dari
semester 2 sampe semester tua gini masih juga belom kesampean ke Banyuwangi :”)
tapi Allah memang baik, saya dikasih kesempatan ke Bawean dan Sumba yang nggak
kalah cantik.
Sebelum lulus, saya ingin punya
sertifikat Toefl terbaru dan lulus ujian TeVocs, kalau bisa pegang nilai IELTS
sekalian biar aman kalau kedepannya jenis-jenis sertifikat tersebut dibutuhkan.
Sebelum lulus, saya mau memiliki
sertifikat keahlian di bidang MC. Karena kalau boleh jujur, pengalaman dan
kemampuan tanpa dibarengi pengakuan itu menyedihkan. Jadi paling nggak, saya
harus punya ketiganya untuk menunjang keinginan saya untuk jadi MC. Walau sudah
terjun di dunia pariwisata, saya rasa mimpi saya untuk jadi seorang Journalist,
Broadcaster, MC, atau penyiar Radio, adalah mimpi yang nggak akan pernah mati.
Tugas saya adalah menggabungkan kemampuan dan ilmu di bidang pariwisata dan
Public Speaking ini menjadi sebuah pekerjaan yang saya cintai dan menghasilkan
untuk saya.
Sebelum lulus, saya rasa saya
harus bisa menyetir mobil. Sudah punya SIM A dari SMA (Iya, taulahya gimana
cara dapetnya...) tapi belum lancar juga bawa mobilnya. Susahnya memang karena
sampai detik ini belum dapet kepercayaan 100% penuh dari orangtua untuk dilepas
bawa mobil sendiri. Wong parkir aja ngga
bisa, gimana mau dikasih SIM A nya kan.
Sebelum lulus juga, saya ingin paling nggak saya dapat menyelesaikan satu naskah novel saya yang sudah ketunda sejak SMA karena berbagai kesibukan sekolah dan Kuliah serta kegiatan lainnya.
Terakhir, saya berharap saya bisa
mempertahankan IPK saya untuk tetap diatas 3,6. Ya, emang sih IPK bukan
segala-gala nya. Tapi siapa sih yang nggak mau dapet kalung CUMLAUDE di hari Wisudanya nanti? Saya
jelas kepengen dong, Alhamdulillah kalau dibarengi gelar atau tambahan sebutan lainnya.
Ya intinya, semakin menjelang
kelulusan memang akan semakin banyak keinginan dan harapan yang menumpuk dan
meminta untuk dipenuhi. Lulus bukan hanya sekedar lulus saja, tapi lulus juga
harus mengantongi softskill oke yang bisa menopang hidupmu setelah lulus, dan
mempunya kemampuan keilmuan yang mumpuni dibuktikan dengan nilai yang
memuaskan. (Read: memuaskan versi saya sih Cumlaude, hehe).
Kenapa sih planning nya banyak
banget, La?
Ya, namanya punya rencana harus
mateng dong. Masa setengah mateng, emang telor...
Rencana yang matang dan panjang
itu juga menurut saya adalah sebuah bentuk penghargaan dan pembuktian ke
orangtua. Orang tua sudah membiayai saya kuliah dengan uang yang tidak sedikit,
belum lagi hal-hal diluar kuliah atau penunjang kuliah, sudah banyak perjuangan
orangtua yang harus dilalui karena untuk membuat saya sukses. Saya pun juga
harus sinkron untuk berusaha membuktikannya. Usaha dari orangtua akan sia-sia
kalau saya juga nggak ikutan usaha. Bahagia
rasanya tiap membuahkan sebuah karya, sebuah pencapaian, atau hal-hal kecil
yang bisa bikin orangtua ngomong:
“Papa bangga sama Lala”
“Mama bangga”
“Semoga adeknya bisa terus
mencontoh kesuksesan kaka ya”
Dan sederet kalimat semacam itu.
Percayalah, kalimat-kalimat itu
adalah alasan terbesar saya untuk terus berjuang mendapatkan hasil yang
terbaik. Bahagianya luar dalam saat bisa merasakan kalimat itu. Ini sih masih
planning sebelum lulus kuliah, setelah lulus kuliah? Duh, makin banyak sih.....
But whatever life gonna take me,
i believe Allah is the best planner for me.
Jadi, kalau Kamu gimana sebelum
Lulus Kuliah?
Comments
Post a Comment